Aksionis Penguncian-Pintu Kembali Beraksi: Penjualan Produk Genosida Albert Heijn Terdisrupsi!

Senin, 20 Oktober | 40 toko ditutup paksa di Amsterdam

Pagi ini, pelanggan Albert Heijn berdiri di depan pintu yang tertutup dan dihadapkan pada fakta bahwa Albert Heijn terlibat dalam genosida di Palestina. Sebagai protes terhadap penjualan produk Israel, sekelompok aksionis mengekskalasikan kampanye melawan AH. Lubang kunci 40 toko di seluruh Amsterdam ditutup dengan lem, dan aktivitas bisnis terhenti. Mereka akan terus mengganggu bisnis Albert Heijn hingga rantai swalayan terbesar di Belanda menghentikan penjualan produk apartheid.

Model bisnis Albert Heijn mendukung Genosida dan Apartheid

Albert Heijn memainkan peran penting dalam mendukung secara finansial negara genosida Israel. Raksasa swalayan ini menjual produk-produk Israel mulai dari produk pertanian (kurma, kentang, buah sitrus, dll), makanan olahan (Garden Gourmet, Sabra, Redefine Meat), hingga barang-barang rumah tangga (seperti Soda Stream). Albert Heijn memiliki pangsa pasar 37% dari penjualan swalayan di Belanda dan lebih dari 6.500 lokasi di 10 negara.

Dengan penjualan produk Israel, Albert Heijn, pemegang sahamnya, dan perusahaan Israel memperoleh keuntungan. Profit ini membantu mempertahankan ekonomi negara yang telah melakukan genosida secara terang-terangan selama 2 tahun terakhir, serta apartheid dan pembersihan etnis selama 77 tahun terakhir.

Melanjutkan bisnis dengan Israel berarti terus mendukung pelanggaran hak asasi manusia, atrosi keji, serta apartheid.

Para aksionis terinspirasi oleh kelompok-kelompok seperti Palestine Action, BDS, Nederlands Komittee Palestine, Vrouwen in Zwart, Koop Geen Israelische Dadels, dan lainnya. Dengan mempertimbangkan tuntutan dari kelompok-kelompok tersebut, para aksionis mengambil tindakan langsung disruptif terhadap bisnis yang menolak untuk menarik investasi dari Negara Israel.

Model bisnis genosida harus didisirupsikan!

Selama lebih dari 20 tahun, beberapa kelompok telah menyerukan agar Albert Heijn mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh gerakan BDS dan menghentikan penjualan produk Israel. Ribuan pos-el, petisi, selebaran, dan aksi teateris tidak cukup untuk meyakinkan Ahold Delhaize (perusahaan induk Albert Heijn) untuk menghentikan penjualan produk yang diwarnai-darah!

Setelah aksi pada September di mana 18 toko di Amsterdam ditutup dengan lem, Albert Heijn merespons bahwa “karena mereka bukan organisasi religius atau politis, mereka tidak boleh memihak.”

Para aksionis tidak menerima respons ini! “Melalui penjualan produk-produk ini, Albert Heijn mendukung pelanggaran hak asasi manusia dan atrosi keji. Kami akan terus melakukan aksi untuk mendisrupsi keuntungan AH hingga mereka menyingkirkan produk-produk yang mendukung genosida dari rak-rak mereka.”

Sumber