Ratusan Eks Buruh Sritex Demo Tuntut Pesangon dan THR yang Belum Dibayar

Ratusan eks karyawan PT Sritex menggelar aksi damai di pintu gerbang eks pabrik tekstil Sritex. Mereka menuntut pesangon dan THR yang belum dibayar

10 November 2025

RATUSAN mantan karyawan PT Sritex menggelar aksi damai di depan pintu gerbang eks pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex) di Jalan Samanhudi nomor 88, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin, 10 November 2025. Aksi bertajuk “Solidaritas Eks Karyawan Sritex” itu menuntut penyelesaian hak-hak pekerja yang hingga kini belum dibayarkan oleh kurator sejak sembilan bulan pasca gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal per 1 Maret 2025.

Pantauan Tempo, massa yang hadir sejak pukul 08.00 WIB itu mengenakan pakaian serba hitam dan mengenakan pita merah putih di lengan sebagai simbol perjuangan. Mereka membawa serta bendera Merah Putih, bendera bergambar lambang eks buruh, gambar pejuang buruh Marsinah, serta spanduk dan kertas karton berisi berbagai tulisan protes dan tuntutan, seperti “Bayarkan Hak Kami”, “Pesangon Bukan Sedekah”, dan “Keadilan untuk Buruh Sritex”.

Koordinator lapangan, Agus Wicaksono, mengatakan aksi damai ini digelar sebagai bentuk kekecewaan atas belum terpenuhinya hak pesangon dan tunjangan hari raya (THR) oleh kurator yang menangani proses kepailitan perusahaan.

Kami mengadakan aksi ini karena kami menuntut hak-hak kami yang belum dibayarkan kurator, yaitu pesangon dan THR. Ini sudah sembilan bulan sejak PHK, tapi belum ada apa-apa yang kami terima,” kata Agus saat ditemui di sela aksi. 

Menurut Agus, dari 8.475 karyawan yang terkena PHK, sekitar 3.000 orang sudah mendapat pekerjaan baru, sedangkan sisanya masih kesulitan mendaparkan pekerjaan baru.

Sebagian besar dari kami berusia di atas 50 tahun, dan itu membuat kami sulit mendapatkan pekerjaan lagi. Ini yang ingin kami perjuangkan, apalagi menjelang puasa dan lebaran,” ujarnya.

Aksi berlangsung tertib dengan serangkaian kegiatan seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa bersama, pembacaan puisi Marsinah, dan orasi dari perwakilan buruh. Marsinah disebut Agus sebagai simbol perjuangan kaum buruh yang tidak pernah padam.

Beliau (Marsinah) menjadi ikon dari pergerakan buruh yang terzalimi. Dan hari ini, saat beliau dikukuhkan sebagai pahlawan nasional, semangatnya kami lanjutkan,” ucapnya.

Untuk menjaga keamanan, Kepolisian Resor Sukoharjo menerjunkan 340 personel, dibantu unsur TNI, Brimob, Satpol PP, Damkar, Dishub, serta Dalmas dari Polres Klaten dan Sragen. Rekayasa lalu lintas juga diberlakukan di sekitar kawasan Bedingin – Rajawali selama aksi berlangsung.

Agus berharap aksi ini menjadi sinyal bagi pemerintah dan kurator agar segera menuntaskan pembayaran hak-hak pekerja. “Kami hanya ingin keadilan. Kami sudah bekerja puluhan tahun di Sritex, tapi hingga kini belum menerima hak kami,” katanya.

Dikonfirmasi ihwal tuntutan para eks karyawan Sritex, salah seorang kurator Sritex, Denny Ardiansyah, mengungkapkan hingga saat ini komunikasi antara Tim Kurator Sritex dengan kuasa hukum PT Sritex dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Sritex perihal pemenuhan hak-hak mantan karyawan, masih terjalin baik.

Bahkan telah dilangsungkan pertemuan antara kurator, kuasa hukum, ketua SPSI, bersama sejumlah pihak terkait lainnya yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo pada Selasa, 4 November 2025. 

Kami sudah ada pertemuan resmi terkait itu, difasilitasi oleh Sekda (sekretaris daerah Sukoharjo), untuk mengkomunikasikan hal itu,” ungkap Denny melalui sambungan telepon.

Beberapa poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut di antaranya dari Tim Kurator menjelaskan bahwa telah berkoordinasi dengan ketua SPSI untuk mendata eks karyawan PT Sritex untuk menghitung hak-hak karyawan sebelum terjadinya PHK. Kurator juga menanyakan kepada SPSI mengenai kuasa hukum untuk dapat membantu mantan karyawan PT. Sritex.

Adanya isu-isu kurator menutup hubungan komunikasi dengan kuasa hukum yang mengakibatkan terjadinya aksi unjuk rasa, isu tersebut tidak benar karena antara Kurator dan Kuasa Hukum, komunikasi masih terjalin dengan baik,” ucap Denny.

Sumber