KLAIM TANGGUNG JAWAB ATAS SERANGAN BOM CAT DI HOTEL NYX (LIMASSOL, CYPRUS + VIDEO)

mp4

Pada dini hari Senin, 13 Oktober 2025, sekitar pukul 03.00 pagi, kami pergi ke Hotel Nyx di pesisir Limassol, melemparkan botol-botol cat berwarna merah, hitam, putih, dan hijau sebagai tanda solidaritas dengan rakyat Palestina yang sedang berjuang.

Hotel ini dimiliki oleh Israel dan secara rutin menampung warga Israel yang datang ke Siprus untuk berlibur, mengikuti acara olahraga, atau berpartisipasi dalam usaha neo-kolonial, semua bagian dari rencana umum untuk memperluas politik dan ekonomi Zionis.

Selama dua tahun terakhir, Israel telah melakukan kejahatan perang terburuk, dengan sistem antar-negara global sebagai kaki tangan, baik dengan tidak mengambil sikap, membenarkan kejahatan mereka dengan menormalisasi dan melegitimasi relasi mereka dengan rezim genosida, atau secara tanpa malu-malu mendukung secara moral, politik, dan militer. Di antara mereka terdapat negara-negara fasis seperti Turki, yang berperan sebagai pihak yang keras dan terusik untuk memanfaatka genosida demi kepentingan pengaruh mereka di dunia Muslim, atau negara seperti Iran yang memanfaatkan konflik untuk kepentingan ekspansionis mereka.

Gaza telah hancur lebur dan kami mencatat 65.000 korban tewas (secara tidak resmi ratusan ribu), termasuk puluhan ribu anak-anak. Deklarasi gencatan senjata tidak berarti akhir penderitaan bagi rakyat Gaza, yang kembali ke kota yang hancur, beracun, tanpa infrastruktur, dengan mayat-mayat masih berserakan di antara reruntuhan. Gencatan senjata itu sendiri adalah sebuah ejekan ketika Israel masih membom, masih menahan ribuan tahanan yang disiksa, pria, wanita, dan anak-anak, masih menodongkan senjata terhadap rakyat, masih menuntut pelucutan senjata dan penghapusan hak pertahanan-diri sembari memperlihatkan taringnya.

Kami menyaksikan orang-orang kaya Israel membeli lahan luas di pulau itu untuk menciptakan “Tel Aviv kecil” atau “Israel kedua,” sementara pada saat yang sama menciptakan krisis perumahan dan gentrifikasi (pengembangan kapitalis yang mengucilkan pekerja dan mahasiswa lokal serta imigran dari pusat kota). Wali Kota Limassol juga terlibat dalam gentrifikasi, dengan dalih progresivitas, melalui bisnisnya sendiri. Kami melihat mereka bergerak di kota-kota kita dengan sikap kolonialis, rasa superioritas kelas, dan penghinaan terhadap penduduk lokal. Semua hal di atas secara historis mencirikan kelas borjuasi dan kolonial, tetapi sikap semacam itu, dikombinasikan dengan kebijakan genosida dan ambisi ekspansionis, menempatkan negara dan kapital Israel di garis depan kebijakan neo-kolonial di selatan Siprus. Kebijakan neo-kolonial juga secara terang-terangan diekspresikan melalui intervensi dan kerja sama dengan institusi negara, layanan rahasia, dan pengaruh langsung pada kompleks polisi-militer.

Seperti biasa dalam kasus semacam ini, terdapat kolaborator dan informator yang bersedia, dari kelas penguasa politis dan ekonomik lokal yang bergegas untuk menikmati hasil rampasan para penguasa perang dan memperluas tangan kolaborasi mereka yang berdarah, sementara dalam hal integrasi rakyat ke dalam neo-kolonialis, para fasis mengambil alih tugas tersebut. Apa dalih untuk semua ini, terutama retorika fasis? “Proteksi Siprus dari Turki dan Muslim.” Terakhir kali fasis menjual dongeng semacam itu adalah dengan negara Yunani, dan kita semua tahu hasil tragis dari pembantaian antar-komunal, invasi, dan pengungsi dari kedua komunitas. Kolaborator lokal telah menyerahkan begitu banyak wilayah sehingga negara neo-kolonial Zionis tidak ragu untuk secara terbuka memerintahkan otoritas lokal untuk mengopresi dan menindas setiap ekspresi yang mengangkat genosida. Dari serangan brutal polisi terhadap aksi solidaritas untuk Palestina dan Flotilla Global Sumud, hingga perintah untuk menghapus seni jalanan yang menyoroti genosida (atas permintaan Menteri Diaspora Israel), jelas menunjukkan evolusi Siprus menjadi koloni baru. Koloni baru ini menambah dan mengembangkan opresi dan eksploitasi yang sudah dialami masyarakat Siprus oleh negaranya sendiri.

Dengan aksi ini, kami ingin mengingatkan komunitas Siprus bahwa mereka harus berdiri di sisi yang benar dalam sejarah dan mendukung rakyat Palestina yang tertindas, sehingga menentang segala bentuk normalisasi hubungan dengan pelaku genosida. Masa depan umat manusia tengah ditentukan di Palestina. Setiap negara belajar dari perang-perang sebelumnya. Jika genosida, kelaparan sebagai alat perang, dan pembunuhan bayi dilegitimasi dan menang, hal itu akan menciptakan preseden yang akan diketahui setiap negara bahwa mereka dapat menggunakannya tanpa biaya terhadap bangsa lain atau bahkan rakyatnya sendiri. Fakta bahwa perlawanan Palestina, bersama dengan gerakan internasional, meskipun telah terjadi begitu banyak pertumpahan darah, memaksa para tiran untuk menghentikan perang, mengakui perlawanan tersebut, dan terlibat dalam dialog dengannya, memberi kita semua harapan bahwa tidak peduli seberapa kejam, keji, dan canggih musuh sistemik tersebut, resistansi rakyat akan menentukan fakta, membuka prospek liberasi, dan menulis sejarah umat manusia dari sisi rakyat yang tertindas.

Kami menyambut semua aksi solidaritas yang dilakukan di pulau ini, mulai dari jurnalisme investigatif dan demonstrasi hingga aksi langsung, dan kami akan terus mendukung perjuangan untuk pembebasan rakyat Palestina dan keadilan bagi semua rakyat di Timur Tengah. Flotila Global Sumud adalah aksi maritim politis yang mengharukan, yang menjadi benteng perlawanan terhadap penyembunyian transnasional dan penguatan dominasi Zionis. Aksi anti-turisme di Yunani dan pemogokan militan kelas pekerja Italia menggoyahkan kedamaian palsu kelas yang menutupi genosida di Eropa.

Kami mendukung perjuangan bersenjata rakyat Palestina karena itu adalah satu-satunya opsi yang tersisa bagi mereka, dan dalam skema besar, itu adalah perang pertahanan diri dan kelangsungan hidup yang diperlukan, berbeda dengan perang negara Israel yang merupakan perang eksterminasi dan dominasi.

Kami adalah anarkis dan kami ingin mengakhiri perang ekspansionis dan eksploitatif. Tidak ada negara, tidak ada kapitalis, tidak ada ideologi patriarkal yang akan menawarkan solusi tanpa mereproduksi persoalan yang sama. Rakyat menyelamatkan rakyat, dan mereka akan mencapainya melalui persatuan internasionalis yang terorganisir yang melawan segala bentuk eksploitasi dan opresi.

Kami tidak berjuang untuk Palestina, tetapi Palestina berjuang bersama kami. Solidaritas internasionalis dan risiko yang menyertainya adalah yang paling kecil yang sanggup kami tawarkan.

Aksi ini didedikasikan untuk kawan kami K. Xymitiris, yang mengorbankan nyawanya untuk perjuangan. Sampai jumpa di jalan-jalan yang terbakar

Kebebasan bagi Palestina

Serang mesin Zionis!

Sumber