Gelombang Demonstrasi Madagaskar, Bentrokan Perbatasan, dan Rapat NATO Bahas Ukraina

  1. Ratusan anak muda di Madagaskar turun ke jalan menuntut reformasi konstitusi, transparansi pemerintahan, dan kondisi hidup yang lebih baik. Demonstrasi ini terjadi di ibu kota Antananarivo, saat ketegangan politik di negara itu makin meningkat. Pengunjuk rasa yang didominasi kaum muda memadati Lapangan 13 Mei, membawa poster dan menyerukan pemberantasan korupsi serta pembaruan sistem politik. Sejak akhir September, aksi protes di Madagaskar bermula dari keluhan atas pemadaman listrik dan krisis air, kemudian berkembang menjadi tuntutan pengunduran diri Presiden Andry Rajoelina. Situasi semakin memanas setelah sebuah resimen militer menyatakan dukungan kepada para demonstran, dan Kolonel Michael Randrianirina mengumumkan pengambilalihan kekuasaan oleh dewan militer. Majelis Nasional Madagaskar kemudian melakukan pemakzulan terhadap Presiden Rajoelina, sementara pihak istana lebih dulu mengumumkan pembubaran lembaga tersebut.
  2. Bentrokan berlanjut di perbatasan Pakistan dan Afghanistan, menyebabkan lebih dari selusin warga sipil Afghanistan tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Insiden terjadi Rabu pagi saat pasukan dari kedua negara saling menyerang di sepanjang perbatasan yang tegang. Asap tebal terlihat membumbung dari wilayah Spin Boldak di Afghanistan akibat tembakan artileri Pakistan yang menyasar pos-pos Taliban. Di pihak Pakistan, kendaraan militer tampak bergerak menuju perbatasan untuk memperkuat pertahanan. Warga setempat melaporkan peluru dan mortir jatuh di permukiman, memaksa mereka melarikan diri dari desa. Otoritas Afghanistan mengklaim telah menewaskan puluhan prajurit Pakistan dalam serangan balasan, namun militer Pakistan menolak pernyataan tersebut dan menuding Taliban menggunakan desa-desa sebagai medan perang tanpa memperhatikan keselamatan sipil.
  3. Para menteri pertahanan negara anggota NATO menggelar pertemuan di Brussels untuk membahas peningkatan dukungan militer bagi Ukraina. Pertemuan tingkat menteri pertahanan NATO digelar di markas besar aliansi di Brussels, dengan agenda utama mendorong peningkatan pasokan senjata dan amunisi ke Ukraina yang belakangan menurun. Dalam pidatonya, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan aliansi telah menyalurkan perlengkapan militer senilai 2 miliar dolar AS ke Ukraina, dibiayai oleh negara anggota, dan akan ada pengiriman tambahan dalam waktu dekat. Rutte menilai dukungan berkelanjutan terhadap Ukraina tak hanya membantu negara itu bertahan, tetapi juga mencegah agresi Rusia di masa depan. Insiden drone dan pelanggaran wilayah udara oleh pesawat tempur Rusia belakangan ini memicu kekhawatiran NATO bahwa Presiden Vladimir Putin tengah menguji kesiagaan aliansi.

Sumber: MetroTV